Fasilitasi Program Pekerja Musiman, JMP Segera Kirim 500 Orang ke Korsel

PEKANBARU, RIAURILIS.COM - Ormas Jangkar Merah Putih (JMP) akan memfasilitasi program pekerja musiman di sektor pertanian dan perikanan ke Korea Selatan (Korsel). Saat ini berbagai persiapan pengiriman terus di optimalkan, dari berbagai daerah di Indonesia.
Sekjen DPP Ormas JMP Antonius Filemon Hayon mengatakan, untuk merealisasi program tersebut, pihaknya sudah difasilitasi audiensi antara Pemkab Semarang di Ungaran dan Pemko Semarang, dengan delegasi Kota Tongyeong (Korsel) terkait pekerja musiman.
"Audiensi dengan pemerintah daerah lainnya di Indonesia akan terus digalakkan, agar program pekerja musiman ke Korsel ini bisa berjalan optimal," ujar ujar Antonius di sekretariat Ormas JMP, Jl. Singgalang, Pekanbaru, Rabu (15/05/2024).
Dikatakan, untuk Riau, sudah diagendakan juga audiensi antara Pemkab Kampar, dengan delegasi Kota Tongyeong pada Kamis (16/05/2024).
"Audiensi ini, merupakan tindaklanjut dari pertemuan JMP Riau dengan Pj. Bupati Kampar, Bapak Hambali, SH, MBA, MH, beberapa waktu lalu. Dan sudah sepakat untuk bekerjasama dalam peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di sektor pertanian dan perikanan ini," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini pemerintah Korea Selatan menerapkan Visa Kerja E8 untuk penerimaan pekerja musiman khusus sektor pertanian dan perikanan, yang sudah berlangsung sejak tahun 2016 dari negara-negara pengirim.
Sejak dibukanya program ini hingga 2019, Korea Selatan telah menerima sebanyak 7.625 pekerja musiman dari 11 negara, dan jumlahnya melonjak menjadi 19.718 pada tahun 2022.
Kementerian Kehakiman (Minister of Justice) Korea Selatan, sebagai _leading sector_ program ini, mengalokasikan 26.788 orang pada semester pertama tahun 2023. Jumlah ini 2,2 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2022 yang berjumlah 12.330 orang.
Beberapa negara yang sudah bergabung pekerja musiman di antaranya adalah Indonesia, Filipina, Vietnam, China, Kamboja, Mongolia, Nepal, Kyrgyzstan, Laos, dan Rusia.
"Tidak ada kuota tetap yang ditentukan untuk jumlah pekerja musiman, semua tergantung pada kebutuhan industri dan kebutuhan pemda di Korea Selatan," beber Antonius.
Ia juga mengungkapkan, jika pengiriman tahun 2024 ini berjalan lancar dan sukses, maka peluang untuk menjadi pekerja musiman semakin terbuka seluas-seluasnya bagi masyarakat Indonesia, yang ingin menjadi pekerja musiman.
"Ini adalah program kita di Ormas JMP, yang langsung menyentuh masyarakat. Kita optimis akan berlangsung sukses dan kedepannya akan terus kita perluas," katanya.
Disebutkan juga, untuk optimalisasi program kerja, JMP juga terus membangun komunikasi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sebab program ini merupakan kerjasama pemda penerima di Korea Selatan dan pemda pengirim di Indonesia. Sementara JMP berfungsi sebagai fasilitator. (rr1)
Tulis Komentar